TpAoTSd9Gfd0TpW5TpY5GUz6Td==
Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Banner Ads 970x250
Jelang Lawan China dan Jepang, Lini Tengah Timnas Indonesia Dinilai Makin Solid

Jelang Lawan China dan Jepang, Lini Tengah Timnas Indonesia Dinilai Makin Solid

Kekuatan lini tengah Timnas Indonesia dinilai makin solid, sehingga banyak yang mengaku optimis jelang laga krusial melawan China dan Jepang nanti.
Daftar Isi
×

Jelang Lawan China dan Jepang, Lini Tengah Timnas Indonesia Dinilai Makin Solid


SEPAK-BOLA.ID - Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi dua laga penentu dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Skuad Garuda dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, sebelum melawat ke markas Jepang lima hari setelahnya.

Dengan mengantongi 9 poin dan menempati posisi keempat klasemen sementara, peluang Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya masih terbuka lebar.

Terlebih, lawan terdekat mereka, China, berada di dasar klasemen dengan 6 poin dan hanya menyisakan dua pertandingan.

Catatan performa juga menunjukkan keunggulan Indonesia. Skuad asuhan Patrick Kluivert menundukkan Bahrain 1-0 pada laga Maret lalu, sementara China mengalami kekalahan berturut-turut dari Arab Saudi (0-1) dan Australia (0-2).

Lini tengah jadi andalan

Kekuatan Timnas Indonesia kali ini banyak bertumpu pada kedalaman dan kualitas lini tengah. Dalam pemusatan latihan terakhir untuk laga melawan Australia dan Bahrain, Kluivert memanggil sejumlah gelandang berkelas yang membentuk komposisi ideal.

Pemain-pemain seperti Thom Haye, Ivar Jenner, Ricky Kambuaya, Nathan Tjoe-A-On, Marselino Ferdinan, dan debutan Joey Pelupessy membuktikan kemampuan mereka sebagai fondasi permainan tim.

Di luar nama-nama tersebut, ada pula Egy Maulana Vikri yang tampil gemilang bersama Dewa United musim ini. Meski sempat absen karena cedera saat melawan Australia, Egy tetap menjadi opsi potensial untuk memperkuat sektor serang dari lini tengah.

Karakter dan kontribusi pemain

Setiap pemain di lini tengah Timnas Indonesia membawa keunikan yang berbeda:

  • Thom Haye dikenal dengan visi bermain dan akurasi umpannya.
  • Ivar Jenner unggul dalam stamina dan fleksibilitas, bisa bermain sebagai gelandang bertahan maupun menyerang.
  • Nathan Tjoe-A-On memiliki mobilitas tinggi, meski sempat membuat blunder saat melawan Australia.
  • Marselino Ferdinan konsisten sebagai motor serangan dari sisi sayap dan menjadi andalan sejak era Shin Tae-yong. Namun sayangnya, ia harus absen saat melawan China karena akumulasi kartu kuning.
  • Joey Pelupessy tampil meyakinkan di debutnya melawan Bahrain sebagai gelandang bertahan dengan kekuatan fisik tangguh.
  • Ricky Kambuaya menambah dimensi permainan dengan stamina dan kejelian membaca permainan, sering menjadi pembeda di babak kedua.

Kehadiran Egy dan pemain multifungsi

Meski Marselino absen, Timnas tidak kehabisan opsi kreatif. Egy Maulana Vikri mencatatkan 12 gol dan 7 assist musim ini bersama Dewa United, dan siap menggantikan peran Marselino di lini serang.

Selain itu, keberadaan pemain versatile seperti Kevin Diks, Eliano Reijnders, dan Dean James memberikan fleksibilitas tambahan dalam skema permainan. Mereka bisa beroperasi di sektor flank maupun tengah, memberikan variasi taktik bagi Kluivert.

Yakob Sayuri, kuda hitam yang siap unjuk gigi

Satu nama yang menarik perhatian menjelang laga lawan China dan Jepang adalah Yakob Sayuri.

Pemain andalan Malut United ini tampil impresif di Liga 1 dengan mencatat 10 gol dan 6 assist musim ini. Kecepatan dan naluri menyerangnya membuatnya layak menjadi senjata rahasia Garuda.

“Yakob Sayuri punya nilai plus. Dia punya kecepatan, punya insting gol yang bagus, sudah bisa dilihat seperti waktu lawan Irak di Piala Asia ketika mengirimkan assist untuk gol Marselino Ferdinan,” terang Aris Budi dikutip dari Bola.com, Minggu (13/4/2025).

Aris juga menyoroti perbandingan Yakob dengan Kevin Diks, menyebut keunggulan Sayuri dalam hal kecepatan lebih dibutuhkan melawan tim seperti China dan Jepang.

“Patrick Kluivert harus melihat kualitasnya, karena seperti Kevin Diks yang punya pengalaman di Eropa, namun dia tidak punya kecepatan atau speed yang mengancam pertahanan lawan seperti yang dimiliki Yakob Sayuri,” tambah Aris.

“Jadi alangkah baiknya Yakob Sayuri dimasukkan bahkan kalau perlu jadi starting XI melawan China besok Juni,” tegas pria asal Solo itu.

Banner Ads
Banner Ads 300x600
Banner Ads
CLOSE ADS
Ads Banner 160x600
CLOSE ADS
Ads Banner 160x600
CLOSE ADS
Banner Ads 970x90