SEPAK-BOLA.ID - Akhir pekan ini, pertandingan terakhir Eredivisie Belanda menyajikan persaingan sengit tidak hanya untuk juara liga, tetapi juga untuk memperebutkan slot play-off babak kedua kualifikasi Conference League.
PEC Zwolle, yang diperkuat gelandang muda Timnas Indonesia, Eliano Reijnders, tak ingin melewatkan kesempatan itu.
Saat ini, Zwolle mengoleksi 38 poin usai menaklukkan Willem II, menempatkan mereka di posisi ke-13 klasemen.
Mereka terpaut dua angka dari NEC Nijmegen dan Heerenveen, serta terpaut tipis dari Sparta Rotterdam, FC Groningen, dan Heracles yang juga mengincar posisi play-off.
Pada laga penutup musim, Zwolle dijadwalkan menghadapi FC Groningen—tim yang poinnya sama dan berpeluang menggeser posisi Reijnders dkk.
Eliano menegaskan bahwa timnya akan berjuang maksimal sambil berharap rival mereka gagal meraup poin penuh.
“Kami akan tampil all out pada pertandingan terakhir. Ini kesempatan besar untuk mencapai play-off Eropa, jadi semua harus memberikan yang terbaik,” kata Reijnders dalam sesi bincang tim.
Satu keuntungan sudah diraih Zwolle: Fortuna Sittard (peringkat ke-10) tidak memenuhi persyaratan lisensi UEFA karena masalah finansial, otomatis membuat satu slot play-off tersingkir.
Sementara itu, AZ Alkmaar dan FC Twente—yang diperkuat bek Timnas, Mees Hilgers—telah memastikan tempat di babak play-off.
Biasanya, tim peringkat 5 hingga 8 akan beradu di play-off akhir musim untuk memperebutkan tiket ke kompetisi Eropa.
Namun, karena Go Ahead Eagles (peringkat 7) menjuarai KNVB Beker dan otomatis lolos ke Liga Europa, posisi peringkat 9 kini ikut berebut kesempatan tersebut.
Dengan begitu, setidaknya empat tim berpeluang merebut tiket play-off Conference League: Zwolle, Groningen, Heracles, dan tim peringkat 9 saat ini.
Kemenangan di laga pamungkas akan sangat menentukan siapa yang berhak lanjut ke babak penentuan.
Menariknya, beberapa pesaing Eliano juga memiliki pemain Timnas Indonesia di skuat mereka. Misalnya, Calvin Verdonk yang kini berseragam NEC Nijmegen, menghadapi tantangan serupa untuk menjaga peluang ke Eropa. Situasi ini berpotensi memunculkan laga “derby” kecil antara pemain Timnas.
Eliano pun tak menampik antusiasmenya jika harus berhadapan langsung dengan rekan-rekan nasionalnya di lapangan.
“Bermain melawan teman setim di Timnas selalu spesial. Namun, saat whistle dibunyikan, kami semua profesional dan fokus untuk klub masing-masing,” ujarnya.
